Khutbah Jum'at Perihal Mensyukuri Turun Hujan

Hujan yakni sebuah berkah nikmat luar biasa membawa banyak barokah manfaat, walau terkadang juga sanggup menjadikan bencana. Tapi apapun itu pada jadinya semua tergantung perilaku kita dalam menanggapinya, apakah kita menganggapnya sebagai kebaikan atau keburukan. Tapi satu hal yang pasti, segala sesuatu yang terjadi sudah pasti atas kehendak Tuhan YME, oleh lantaran itu sudah sanggup di pastikan yakni sebuah kebaikan. Lewat Contoh Khutbah Jum'at Tentang Mensyukuri Turun Hujan berikut ini, kita akan sama-sama memahami ihwal hikmah dari perilaku bersyukur terhadap turunnya air hujan.

Khutbah Pertama:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، أَحْمَدُهُ وَأَشْكُرُهُ وَأَسْتَعِيْنُهُ وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، فِي رُبُوْبِيَتِهِ وَإِلَهِيَتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى،

Ibadallah,

Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah

Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kau mati melainkan dalam keadaan beragama islam.

Ketahuilah bahwa mensyukuri sanggup memperbaharui banyak sekali karunia. Bersyukur merupakan menghormati banyak sekali karunia dan mengakui betapa besar karunia Allah yang dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya. Diantara salah satu bentuk bersyukur kepada Allah dikala menerima karunia yakni dengan cara melaksanakan sujud syukur sebagaimana yang biasa dilakukan Oleh Nabi saw dikala menerima anugrah atau dikala selamat dari bencana, maka dia saw segera sujud sebagai tanda syukur kepada Allah. Di antaranya pula yakni memperpanjang shalat malam hingga kedua telapak kaki dia saw bengkak. Ketika Aisyah bertanya: "Ya Rasulullah, mengapa engkau mempersulit dirimu ibarat ini, padahal Allah telah memberimu ampun atas dosa-dosa mu yang terdahulu dan yang terkemudian?"

Sabda belia saw

"Wahai Aisyah, apakah saya dilarang menjadi orang yang berterima kasih"

Itulah kebiasaan Rasulullah saw dikala menerima karunia. Allah memuji Nuh sebagai salah seorang hamba-Nya yang suka bersyukur. Demikian pula, Allah memuji Dawud dan Sulaiman yang diberi ilmu dan dikala keduanya mengucapkan syukur atas banyak sekali karunia yang diberikan kepada keduanya, Allah menyebut tanda syukur keduanya ibarat berikut:

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا ۖ وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَىٰ كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman." (QS. An Naml: 15)

Demikian pula, dikala Allah memuji Nabi Yusuf yang diberi kedudukan, pengetahuan dan dikumpulkan kembali bersama ibu, bapak dan saudara-saudaranya, dikala ia merasa bahwa ia menerima karunia dari Tuhannya, maka ia berkata:

۞ رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah saya dalam keadaan Islam dan gabungkanlah saya dengan orang-orang yang saleh. " (QS. Yusuf: 101)

Jama'ah Jum'at rahimakumullah

Para Nabi yakni suri taualadan yang baik, maka tirulah jejak mereka. Syukurilah karunia Allah dengan hati, pengecap dan perbuatan kalian. Allah berjanji bahwa Dia akan memberi pahala yang besar bagi orang-orang yang bersyukur dan akan menyiksa dengan siksa yang pedih bagi mereka yang mengingkari segala karunia-Nya, ibarat yang disebutkan dalam firman Allah berikut:

مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ ۖ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ ۖ لَا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَىٰ شَيْءٍ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ

"Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka yakni ibarat bubuk yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak sanggup mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu yakni kesesatan yang jauh." (QS. Ibrahim: 18)

Adakalanya Allah menguji sebagian hamba-Nya dengan banyak sekali cobaan dan kesusahan, contohnya dengan demam isu paceklik yang berkepanjangan, biar mereka segera kembali bertaubat dan beribadah kepada Allah, sehingga dosa-dosa mereka di ampuni, lantaran tidak ada yang sanggup menolong insan dikala menerima cobaan dan kesulitan, kecuali hanya Allah semata. Karena itu, insan harus mensyukuri semua karunia Allah dan bersabar dikala menghadapi banyak sekali musibah-Nya, biar segala kesulitannya diganti dengan karunia-Nya, sehingga ia mau memuji dan bersyukur kepada Allah.

Di antara karunia Allah yang patut disyukuri yakni turunnya hujan. Setelah kebanyakan orang mengalami masa paceklik dan kekeringan yang berkepanjangan, alasannya yakni hanya Allah yang sanggup menurunkan hujan setelah insan frustasi dikala menghadapi masa paceklik.

Allah berfirman:
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

"Dan Dialah Yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan membuatkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. " (QS.Asy-Syu'ara': 28)

Jama'ah jum'at rahimakumullah

Ketahuilah bahwa hujan yakni penyebab banyak sekali karunia, rizki, kesabaran dan kebahagiaan. Abdullah ibnu Abbas ra menafsirkan firman Allah:

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

" Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. "(QS. Adz Dzariyat: 22)

"Air Hujan yakni penyebab banyak sekali karunia dan rizki"

Karunia diturunkannya hujan dan banyak sekali karunia lainnya ibarat keamanan, kesehatan, keselamatan, usia dan sebagainya. Adapun karunia yang paling besar yakni Islam dan Iman dan melakukannya sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Syukurilah benar-benar karunia itu, biar Allah menambah karunia-karunia-Nya kepada kalian. Allah telah berjanji bahwa Allah akan memberi pahala yang sangat besar di dunia dan di alam abadi bagi siapapun yang suka bersyukur kepada-Nya.

Yang di maksud bersyukur yakni bukan sekedar ucapan terima kasih dan kebanggaan kepada Allah, tetapi memakai segala karunia Allah di jalan yang benar dengan mengerjakan amal-amal saleh, bersyukur, bertaubat, berharap dengan penuh rendah hati dan rendah diri kepada Allah, selain itu kita harus menjauhi segala perbuatan dosa, lantaran kesenangan yang disediakan Allah tidak sanggup engkau peroleh, kecuali dengan mentaati-Nya, termasuk juga memperoleh air hujan dari langit. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah berikut:

* وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا
لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا

" Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, pasti akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat. " (QS. Al-Jinn: 16-17)

Maksudnya, andaikata orang-orang beriman berjalan di atas kebenaran dan taat kepada Allah, pasti Allah akan memberi banyak sekali karunia-Nya di dunia sebanyak-banyaknya, memberi mereka kehidupan yang senang di dunia dan sekaligus untuk menguji perasaan mereka, apakah mereka termasuk orang-orang yang taat ataukah mereka termasuk orang-orang yang mengingkari semua karunia Allah.
Sumber http://pidatu.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Khutbah Jum'at Perihal Mensyukuri Turun Hujan"

Posting Komentar