Materi Wawasan Kebangsaan Cpns 2018, Sejarah Pancasila

A. SEJARAH PANCASILA

Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI. BPUPKI dibuat pada tanggal 1 Maret 1945. Dalam bahasa Jepang BPUPKI disebut Dokuritsu Junbi Cosakai
Anggota BPUPKI terdiri dari 62 orang Indonesia dan 7 orang perwakilan dari Jepang.
BPUPKI diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat dan diwakili oleh Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan RP. Soeroso. BPUPKI mengadakan dua kali sidang secara resmi dan sekali sidang tidak resmi, Sidang resmi pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 yang membahas wacana dasar negara.

Pada tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin mengajukan permintaan secara verbal mengenai rumusan dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima hal:
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat
Selain secara tertulis, Moh. Yamin juga mengajukan rumusan dasar negara Republik Indonesia:
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Persatuan Indonesia
  3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Soepomo, S.H. juga mengemukakan lima asas wacana dasar negara:
  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan lahir dan batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan sosial
Kemudian pada Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno juga berpidato memberikan rumusan mengenai dasar negara yang lalu diberi nama dengan Pancasila yang isinya ialah sebagai berikut.
  1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
  2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Lebih lanjut Ir. Soekarno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut diperas menjadi Trisila yang lalu diperas lagi menjadi Ekasila, yaitu Gotong Royong. Isi dari Trisila:
  1. Sosio nasionalisme
  2. Sosio demokrasi
  3. Ketuhanan
Dari usulan-usulan yang dikemukakan, Ir Soekarno berhasil mensintesiskan dasar falsafah negara dari gagasan dan pendapat yang disebut Pancasila pada Tanggal 1 Juni 1945. Pada sidang pertamanya BPUPKI belum mencapai kata setuju wacana dasar negara, oleh alasannya itu dibentuklah Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, A.A. Maramis, Soebarjo, K.H. Wachid Hasjim, KH. Kahar Moezakir, H. Agoes Salim, dan R.Abikusno Tjokrosoejoso. Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan mengadakan rapat di kediaman Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Panitia Sembilan bertugas untuk merampungkan banyak sekali masukan wacana dasar negara. Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan memutuskan hasil sidangnya yang di dalamnya meliputi rumusan aturan dasar serta rumusan dasar negara.

Rumusan dasar negara ini lalu didadar kembali oleh panitia yang dibuat BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) serta dimasukkan ke Piagam Jakarta.

Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila secara sah menjadi dasar negara yang mengikat. Sebelum disahkan, terdapat bab yang di ubah "KeTuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Rumusan aturan dasar yang dihasilkan oleh Panitia Sembilan tersebut oleh Mr. Mohammad Yamin dinamai dengan Piagam Jakarta. Di dalam Piagam Jakarta terdapat rumusan dasar negara yang yang berbunyi
  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat akal dalam permusyawaratan/ Perwakilarn
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Drs. Mohammad Hatta menjadi salah satu orang yang memprakarsai perubahan sila pertama rumusan dasar negara yang ada di dalam Piagam Jakarta sehabis mendapatkan rasa keberatan dari utusan yang berasal dari Indonesia Timur.

Kemudian rumusan dasar negara tersebut bermetamorfosis sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Seteiah numusan Pancasila diterima sebaga dasar Negara Repubililia indonesia secara resmi dokumen penetapannya
  1. Rumusan pertama Piagam Jakarta (Jakarta Charter)  22 luni 1945
  2. Rumusan ke dua ; Pembukaan Undang Dasar tanggal 18 Aguttius 1945
  3. Repubiak Indonesia Serlkat tanggal 27 Desember 1949
  4. Undang Undang asar sementana tanggal 15 Agustus 1950
  5. Rumusan kelima; numusan kedua yang dijiwai oleh rumusan pertama (merujuk) Dektrit Presiden 5 Juli 1959)
Sidang resmi kedua BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10-17 Juli 1945 yang membahas wacana Rancangan Undang Undang Dasar
Pancasila secara resm disahkan menjadi dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 Sebelum menjadi Pancasla numusan desa negara tersebut berjulukan Piagam Jakarta. Pada tanggal 1 Juni 1945 dijadihan sebaga hari lahemya Pancasila alasannya pada ketika inu h Seekarmo memberikan pidatonya wacana pemikirannya yaihu lima dasar negara yang disebut Pancasila
baca juga :
Formasi CPNS 2018 untuk Sekolah Menengan Atas Sederajat
Rumusan Pancasila yang terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan rumusan yang ditetapkan oleh wakl-wakil bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 
Berdasakan dari sejarah terdapat tiga macam rumusan Pancasila, yaitu rumusan konsep Ir Soekarno yang dibacakan pada pidato tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPK), rumusan oleh Panitia Sembilan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Rangkaian dokumen sejarah yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, sampai teks selesai 18 Agustus 1945 itu, sanggup dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran falsafah negara, yaitu Pancasila
.
Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bundar dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan sebagai kesatuan yang bundar dan utuh, alasannya masing-masing sila dari Pancasila itu tidak sanggup dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru wacana Pancasila
bersambung

Sumber http://indrabayang.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Materi Wawasan Kebangsaan Cpns 2018, Sejarah Pancasila"

Posting Komentar