Makalah Teknik Dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
MAKALAH
TEKNIK DAN GAYA MENYANYI LAGU DAERAH
A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Lagu-lagu tempat biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik tempat yang sering disebut dengan karawitan.Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra.Seringkali seorang pemain/seniman andal karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa gaya.Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu.
Lagu-lagu tempat merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan dikembangkan.Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini sanggup dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
Komposisi karawitan sanggup berbagi perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu.Inilah yang mengakibatkan munculnya gaya yang berbeda-beda.Gaya musikal yaitu ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi :
1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu tempat yang berbeda dengan tempat lainnya.Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal yaitu tripologi karakteristik yang sanggup dibedakan dari banyak sekali bentuk karya musikal yang sanggup dibedakan dari banyak sekali bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli,langgam,dan stambul.Dalam karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu tempat sering dibawakan oleh seorang penyanyi.Di Jawa disebut dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan Bali.Di tempat Sumatra Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong.Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.
B. Menyanyi secara unisono
→ bernyanyi dalam satu suara
Membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok lantaran jikalau berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus.Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan.Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada dikala upacara tertentu ibarat pernikahan,kelahiran,kematian,atau permainan.Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap makhluk sesama.Ibu-ibu di tempat masih sering menyanyikan lagu nasehat dikala menidurkan anaknya.Demikian juga belum dewasa dan cukup umur masih sering menyanyi sambil melaksanakan permainan.Hal ini menandakan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.Setiap tempat tentu mempunyai lagu-lagu yang dinyanyikan pada dikala tertentu dengan bahasa daerah.Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang sanggup dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk abjad dan pendidikan perilaku pada anak dan remaja.Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan sanggup diterima.
A. Jenis musik ansambel Tradisional
Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling renta dan masih bertahan hidup serta berkembang hingga dikala ini yaitu alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah seni karawitan.Istilah karawitan pada dikala ini di tempat tertentu terutama pada lingkungan sekolah tinggi tinggi seni sering dipakai untuk menyebut banyak sekali jenis alat musik tempat yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang mempunyai sifat,karaktr,dan konsep serta cara kerja atau hukum tertentu.
Banyak yang memakai istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit ibarat berdasarkan Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabai rawit yang kecil serta halus,indah.Indah artinya disini ada seni.Jadi karawitan yaitu seni bunyi yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.
Sedangkan berdasarkan R.M.Kusumadinata dari Bandung bahwa istilah karawitan yaitu “pancaran sinar yang indah”,yaitu seni artinya karawitan yaitu seni bunyi yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.Dengan demikian di kala kini bahwa istilah karawitan yaitu meliputi jenis-jenis alat musik yang berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di Indonesia.Dengan demikian bertolak dan pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian sanggup dipakai untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang mempunyai abjad yang halus,kecil,dan indah.Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa,Bali,Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di Indonesia.contoh :telempong Sumatra Barat,Gondnag Sumatra Utara,Kulintang Sulawesi Selatan,Angklung Jawa Barat,Arumba,Tifa,dan sejenisnya.
Teknik : Teknik-teknik yang dipakai dalam penampilan musik vokal meliputi, Intonasi, artikulasi, pernafasan, dan frasering.
Gaya :
- Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu tempat yang diakui mempunyai sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan tempat lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.
- Gaya individual, yaitu tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
- Gaya periodikal, yaitu tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu.
Gaya :
- Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu tempat yang diakui mempunyai sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan tempat lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.
- Gaya individual, yaitu tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
- Gaya periodikal, yaitu tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu.
1. Jenis Lagu Daerah Setempat
Lagu tempat merupakan salah satu kekayaan budaya negara kita. Hampir setiap pulau mempunyai lagu daerah. Lagu tempat biasanya berisi wacana citra tingkah laris masyarakat setempat secara umum dan syairnya memakai bahasa tempat setempat. Kadang maksud dan tujuan syairnya sulit dipahami dan dimengerti oleh orang yang berasal dari tempat yang lain. Bentuk pola irama maupun susunan melodinya sangat sederhana sehingga gampang dikuasai oleh semua lapisan masyarakat pada suatu tempat.
Teknik ucapan/artikulasi yang dibawakan sesuai dengan dialek setempat, oleh lantaran itu, tidak diperlukan ketentuan vokalisasi. Berikut ini beberapa lagu tempat setempat yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Lagu Daerah Setempat Sumatera
Lagu dari tempat Sumatera, antara lain yaitu sebagai berikut.
Lagu tempat merupakan salah satu kekayaan budaya negara kita. Hampir setiap pulau mempunyai lagu daerah. Lagu tempat biasanya berisi wacana citra tingkah laris masyarakat setempat secara umum dan syairnya memakai bahasa tempat setempat. Kadang maksud dan tujuan syairnya sulit dipahami dan dimengerti oleh orang yang berasal dari tempat yang lain. Bentuk pola irama maupun susunan melodinya sangat sederhana sehingga gampang dikuasai oleh semua lapisan masyarakat pada suatu tempat.
Teknik ucapan/artikulasi yang dibawakan sesuai dengan dialek setempat, oleh lantaran itu, tidak diperlukan ketentuan vokalisasi. Berikut ini beberapa lagu tempat setempat yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Lagu Daerah Setempat Sumatera
Lagu dari tempat Sumatera, antara lain yaitu sebagai berikut.
1. Alusi Au
2. Ayam Den Lapeh
3. Injit-Injit Semut
4. Gending Sriwijaya
5. Laruik Sanjo
6. Malam Baiko
7. Gelang Sipatu Gelang
8. Kambanglah Bungo
b. Lagu Daerah Setempat Kalimantan
Lagu dari tempat Kalimantan,antara lain sebagai berikut.
1. Paris Berantai
2. Cik Cik Periok
3. Saputangan Babuncu Ampat
4. Ampar Ampar Pisang
5. Ammac Ciang
6. Naluya
c. Lagu Daerah Setempat Irian Jaya
Lagu dari tempat Irian Jaya, antara lain sebagai berikut.
1. Apuse
2. Yamko Rambe Yamko
d. Lagu Daerah Setempat Jawa Tengah
Lagu dari tempat setempat Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut.
Lagu dari tempat setempat Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut.
1. Prau Layar
2. Tukung-Tukung
3. Lir Ilir
4. Gambang Suling
5. Gajah-Gajah
6. Cublak-Cublak Suweng
7. Jaranan
e. Lagu Daerah Setempat Jakarta
Lagu dari tempat setempat Jakarta, antara lain sebagai berikut.
1. Kicir-Kicir
2. Langcang Kuning
3. Ondel-Ondel
4. Dayung Sampan
5. Keroncong Kemayoran
f. Lagu Daerah Setempat Maluku
Lagu dari tempat setempat Maluku, antara lain sebagai berikut.
1. Ayo Mama
2. Rasa Sayange
3. Saule
4. Sayangkene
5.
g. Lagu Daerah Setempat Sulawesi
Lagu dari tempat setempat Sulawesi, antara lain sebagai berikut.
Lagu dari tempat setempat Sulawesi, antara lain sebagai berikut.
1. O Inani Keke
2. Si Patokaan
3. Esa Mokan
4. Gunung Salahutu
5. Nani Wartobone
2. Keunikan Lagu Daerah Setempat
Lagu Daerah setempat yaitu lagu yang tumbuh dan berkembang disuatu daerah. Lagu tempat di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Sederhana
Lagu tempat setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang dipakai kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis yaitu tangga nada yang terdiri atas 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis bergotong-royong tidak sanggup dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis sanggup diterapkan mendekati jajaran nada yang dipakai nama do-re-mi-fa-sol-la.
b. Kedaerahan
Lirik Syair lagu tempat setempat sesuai dengan tempat atau dialek setempat yang bersifat lokal lantaran lagu tempat tumbuh dari budaya tempat setempat. Lagu tempat setempat, syairnya bersifat kedaerahan sehingga artinya hanya dimengerti oleh tempat tersebut.
c. Turun-temurun
Lagu tempat setempat pengajarannya bersifat bebuyutan dari orang renta kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya. Lagu tempat setempat tersebut biasanya diciptakan dalam kondisi alam di tempat setempat. Lagu tempat setempat dinyayikan pada dikala belum dewasa bermain atau dolanan.
d. Jarang Diketahui penciptanya
Lagu Daerah setempat yaitu lagu yang tumbuh dan berkembang disuatu daerah. Lagu tempat di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Sederhana
Lagu tempat setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang dipakai kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis yaitu tangga nada yang terdiri atas 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis bergotong-royong tidak sanggup dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis sanggup diterapkan mendekati jajaran nada yang dipakai nama do-re-mi-fa-sol-la.
b. Kedaerahan
Lirik Syair lagu tempat setempat sesuai dengan tempat atau dialek setempat yang bersifat lokal lantaran lagu tempat tumbuh dari budaya tempat setempat. Lagu tempat setempat, syairnya bersifat kedaerahan sehingga artinya hanya dimengerti oleh tempat tersebut.
c. Turun-temurun
Lagu tempat setempat pengajarannya bersifat bebuyutan dari orang renta kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya. Lagu tempat setempat tersebut biasanya diciptakan dalam kondisi alam di tempat setempat. Lagu tempat setempat dinyayikan pada dikala belum dewasa bermain atau dolanan.
d. Jarang Diketahui penciptanya
Lagu tempat setempat mempunyai abjad bebuyutan lantaran penciptanya jarang diketahui. Lagu tempat setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersial. Lagu tempat setempat kebanyakan dinyanyikan hanya pada dikala bermain, demam isu panen, waktu senggang, atau meninabobokkan anak.
Perbedaan Keunikan Lagu Daerah Indonesia
Bahaasa yang dipakai pendek , memakai bahasa tempat setempat , memakai alat musik tempat setempat , dan yang uniknya lagi sampai-sampai pencipta lagunya tidak diketahui akhir turun menurun.
Fungsi Musik Tradisi/ Daerah Indonesia
Fungsi Musik Tradisional dan Modern
Dalam wilayah nan general, musik mempunyai fungsi sebagai wahana atau media buat mengantarkan upacara ritual keagamaan, media hiburan, media pengembangan ekspresi, media komunikasi, media pengiring seni lainnya, serta sebagai wahana perekonomian.
Sebagai Wahana Upacara Ritual
Berbagai kegiatan ritual maupun keagamaan biasanya dilakukan dengan diiringi oleh musik. Misalnya saja, program upacara kelahiran, perkawinan, maulud nabi, dan kegiatan sakral lainnya nan akan semakin khidmat jikalau diiringi dengan musik.
Sebagai Media Hiburan
Salah satu fungsi musik ialah sebagai media hiburan. Baik zaman kini maupun zaman dahulu, musik menempati jumlah pertama nan dijadikan sebagai hiburan bagi masyarakat Indonesia. Kita sanggup melihat adanya antusiasme masyarakat terhadap banyak sekali ekspo musik nan diselenggarakan bagi masyarakat umum.
Sebagai Wahana Mengekspresikan Diri
Salah satu hal nan sanggup menciptakan seseorang merasa lega dan bahagia ialah dengan mengekspresikan diri, termasuk menciptakan musik menjadi latif dan layak buat didengarkan oleh orang lain. Melalui musik, seseorang sanggup mengungkapkan banyak sekali pemikiran dan perasaannya mengenai banyak sekali hal di dalam kehidupan.
Sebagai Wahana Komunikasi
Pada zaman dahulu, banyak sekali alat musik seringkali dijadikan simbol buat menyuarakan berita. Mislanya saja, bunyi bedug buat memberitahu waktu shalat, bunyi kentungan buat memberi tahu bahwa ada kegiatan masyarakat nan harus dihadiri, dan lain-lain.
Sebagai Pengiring Tarian
Sebagai pengiring tarian, musik tentu saja tak akan sanggup lepas lantaran tanpa musik, tarian akan terasa sangat hambar.
Sebagai Wahana Perekonomian
Selain buat kepentingan nan telah disebutkan di atas, seni musik juga mempunyai kegunaan bagi kepentingan perekonomian, baik secara individu maupun secara kelompok. Jika ada satu individu nan sanggup memainkan musik dengan baik, maka akan muncul komunitas nan juga mempunyai tujuan nan sama dalam hal memainkan musik. Dari situlah kemudian muncul sistem ekonomi nan mengakibatkan musik sebagai salah satu wahana mencari dan mendatangkan penghasilan.
Sebagai Wahana Upacara Ritual
Berbagai kegiatan ritual maupun keagamaan biasanya dilakukan dengan diiringi oleh musik. Misalnya saja, program upacara kelahiran, perkawinan, maulud nabi, dan kegiatan sakral lainnya nan akan semakin khidmat jikalau diiringi dengan musik.
Sebagai Media Hiburan
Salah satu fungsi musik ialah sebagai media hiburan. Baik zaman kini maupun zaman dahulu, musik menempati jumlah pertama nan dijadikan sebagai hiburan bagi masyarakat Indonesia. Kita sanggup melihat adanya antusiasme masyarakat terhadap banyak sekali ekspo musik nan diselenggarakan bagi masyarakat umum.
Sebagai Wahana Mengekspresikan Diri
Salah satu hal nan sanggup menciptakan seseorang merasa lega dan bahagia ialah dengan mengekspresikan diri, termasuk menciptakan musik menjadi latif dan layak buat didengarkan oleh orang lain. Melalui musik, seseorang sanggup mengungkapkan banyak sekali pemikiran dan perasaannya mengenai banyak sekali hal di dalam kehidupan.
Sebagai Wahana Komunikasi
Pada zaman dahulu, banyak sekali alat musik seringkali dijadikan simbol buat menyuarakan berita. Mislanya saja, bunyi bedug buat memberitahu waktu shalat, bunyi kentungan buat memberi tahu bahwa ada kegiatan masyarakat nan harus dihadiri, dan lain-lain.
Sebagai Pengiring Tarian
Sebagai pengiring tarian, musik tentu saja tak akan sanggup lepas lantaran tanpa musik, tarian akan terasa sangat hambar.
Sebagai Wahana Perekonomian
Selain buat kepentingan nan telah disebutkan di atas, seni musik juga mempunyai kegunaan bagi kepentingan perekonomian, baik secara individu maupun secara kelompok. Jika ada satu individu nan sanggup memainkan musik dengan baik, maka akan muncul komunitas nan juga mempunyai tujuan nan sama dalam hal memainkan musik. Dari situlah kemudian muncul sistem ekonomi nan mengakibatkan musik sebagai salah satu wahana mencari dan mendatangkan penghasilan.
Teknik Dan Gaya Bernyanyi dalam musik tradisi
A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Lagu-lagu tempat biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik tempat yang sering disebut dengan karawitan.Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra.Seringkali seorang pemain/seniman andal karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa gaya.Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu.
Lagu-lagu tempat merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan dikembangkan.Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini sanggup dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
Komposisi karawitan sanggup berbagi perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu.Inilah yang mengakibatkan munculnya gaya yang berbeda-beda.Gaya musikal yaitu ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi :
1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu tempat yang berbeda dengan tempat lainnya.Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal yaitu tripologi karakteristik yang sanggup dibedakan dari banyak sekali bentuk karya musikal yang sanggup dibedakan dari banyak sekali bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli,langgam,dan stambul.Dalam karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu tempat sering dibawakan oleh seorang penyanyi.Di Jawa disebut dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan Bali.Di tempat Sumatra Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong.Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.
B. Menyanyi secara unisono
→ bernyanyi dalam satu suara
Membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok lantaran jikalau berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus.Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan.Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada dikala upacara tertentu ibarat pernikahan,kelahiran,kematian,atau permainan.Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap makhluk sesama.Ibu-ibu di tempat masih sering menyanyikan lagu nasehat dikala menidurkan anaknya.Demikian juga belum dewasa dan cukup umur masih sering menyanyi sambil melaksanakan permainan.Hal ini menandakan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.Setiap tempat tentu mempunyai lagu-lagu yang dinyanyikan pada dikala tertentu dengan bahasa daerah.Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang sanggup dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk abjad dan pendidikan perilaku pada anak dan remaja.Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan sanggup diterima.
A. Jenis musik ansambel Tradisional
Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling renta dan masih bertahan hidup serta berkembang hingga dikala ini yaitu alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah seni karawitan.Istilah karawitan pada dikala ini di tempat tertentu terutama pada lingkungan sekolah tinggi tinggi seni sering dipakai untuk menyebut banyak sekali jenis alat musik tempat yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang mempunyai sifat,karaktr,dan konsep serta cara kerja atau hukum tertentu.
Banyak yang memakai istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit ibarat berdasarkan Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabai rawit yang kecil serta halus,indah.Indah artinya disini ada seni.Jadi karawitan yaitu seni bunyi yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.
Sedangkan berdasarkan R.M.Kusumadinata dari Bandung bahwa istilah karawitan yaitu “pancaran sinar yang indah”,yaitu seni artinya karawitan yaitu seni bunyi yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.Dengan demikian di kala kini bahwa istilah karawitan yaitu meliputi jenis-jenis alat musik yang berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di Indonesia.Dengan demikian bertolak dan pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian sanggup dipakai untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang mempunyai abjad yang halus,kecil,dan indah.Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa,Bali,Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di Indonesia.contoh :telempong Sumatra Barat,Gondnag Sumatra Utara,Kulintang Sulawesi Selatan,Angklung Jawa Barat,Arumba,Tifa,dan sejenisnya.
Sumber http://gad0-gado.blogspot.com/
0 Response to "Makalah Teknik Dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah"
Posting Komentar